Bagi kebanyakan orang, apalagi anak-anak beranggapan bahwa matematika itu sulit. matematika itu memusingkan, banyak hitung-hitungan dan sebagainya.
Nah, namun di sini saya dan teman-teman saya, mas Domi, mbak Berta, Susan dan Tasia, mencoba membuat matematika menjadi lebih mudah untuk anak-anak, yaitu dengan permainan.
Permainan yang kami bawakan diantaranya ada lima permainan tradisional yaitu Patilan, Kubuk Manuk, Nekeran, Dakon, Pasaran.
Selain itu, kami juga membuat permainan baru yaitu Kotak poro-poro, Bundaran Hitung Angka, Pelangi Matematika, Salah? Coba Lagi! dan Angka sempurna.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa cara belajar matematika dengan permainan:
Patilan, klik di sini
Pelangi Matematika, klik di sini
Kubuk Manuk, klik di sini
Dakon, klik di sini
Kotak Poro-poro, klik di sini
Nekeran, klik di sini
semoga bermanfaat ya... :)
Belajar Matematika Itu Asyik!!!
Diposting oleh
Unknown
on Kamis, 12 Maret 2015
Label:
asyik,
matematika,
mudah,
permainan,
sederhana,
tradisional
/
Comments: (0)
Perlu Perbaikan
Diposting oleh
Unknown
on Selasa, 03 Maret 2015
/
Comments: (0)
Aku
punya kebiasaan. Kebiasaan aku lupa -________-
Sebenernya
sih nggak mau punya kebiasaan kaya gitu tapi gimana lagi cuy??? Kelupaan itu di luar kehendak e.
Kemarin
(28/02) aku ke SD Kanisius Mangunan, tempat Probaling 2ku. Sudah menjadi
kegiatan rutin, kalau setiap hari sabtu di SD Mangunan itu adalah hari
pengembangan diri. Banyak kegiatan yang dilakukan siswa. Seperti karawitan,
tari, memasak, olahraga dan bermain musik. Kebetulan hari itu diadakan kegiatan
taman gizi. Jadi, orangtua dari siswa memasak bersama dan menyediakan makanan
bergizi untuk pada guru, siswa dan orang tua sendiri untuk dimakan
bersama-sama.
Jam
sembilan pagi, makan bersama dimulai. Aku pun mengeluarkan HPku (yang ada
kameranya) untuk mengabadikan momen-momen makan bersama kelas 1. Karena cara
makan anak-anak kelas 1 itu unik, atau karna kita jadi ikutan lapar karna lihat
anak kelas 1 makan? Hehe
Di
sela-sela mengabadikan momen tersebut, ibu kepala sekolah menyuruh kami untuk
makan. Ya sudah deh, kita langsung mak
jingkrak mangkat makan. Terus kami makan bersama pakai sop dan lauk tempe,
hehe.
Habis
makan kami melihat-lihat kegiatan siswa lagi. Sampai pada akhirnya tempat
parkir SD Mangunan penuh dengan mobil jemputan dan para siswa mulai bertebaran
pulang ke rumah masing-masing. Karena sudah siang ya aku dan teman-teman
berpamitan dengan kepala sekolah dan pulang.
Sudah
to pamitan, aku menuju ke motor, mengambil kunci motor di tas dan mencari Hpku
(ceritane meh SMS pacarku karena udah daari pagi lupa nggak SMS :p ). HPku
nggak ada? Di mana? Aku, Bayu dan Dea bongkar-bongkar tasku tapi tetep aja
nggak ketemu HPnya. Ya sudah, kami bertiga keliling sekolah, ke tempat-tempat yang
kira-kira aku datangi dan bisa nemuin HPku.
Udah
keliling tapi nggak ketemu -_________-
Sebenernya
biasa aja sih perasaanku, hehe. Tapi tetep berusaha nyari lah. Masak iya nggak
punya HP nanti?
Trus
tanya ke guru-guru juga, siapa tau ada yang liat HPku. Nah, waktu itu ada guru
yang bilang kalau HPnya tadi dirumati sama
pak Ifnu. Yadhoww... HPnya dibawa pak Ifnu. Dibawanya ke SMP PL di deket UIN,
karena nganter anak-anak turnamen sepak bola. Ya masak aku dari Kalasan mau ke
Jogja lagi untuk ambil HP? Aku mau pulang ke Karanganyar e.
Akhirnya,
Bayu sama Dea yang ngambilin HPku ke pak Ifnu. Aku pulang ke Karanganyar tanpa
bawa HP. Takut sih kalo nanti ada apa-apa. Tapi mikir yang baik-baik aja. Hehe
Ya
ampun, betapa ceroboh dan pelupanya aku ya... wkwkwkwk
Sampe
di rumah aku beli kartu perdana, untuk komunikasi seperlunya gitu. Aku pake HP
yang udah hidup segan mati tak mau, wkwkwk, saking hancurnya itu HP. Tapi lumayan
masih bisa dipake untuk telpon dan SMS.
Huh,
perlu perbaiki diri nih... ini baru hal kecil, tapi nggak lucu juga kalau dari
kebiasaan lupa jadi hobby lupa.