Halooo...
Apa kabar???
Sekarang sudah bukan mahasiswa lagi, puji Tuhan juga sudah
bukan pengangguran lagi. Hehe...
Sudah seminggu ini aku Wiyata Bakti (WB) di SD N 2 Bakalan,
deket rumah, cari pengalaman kerja dulu.
Awalnya, karena bingung mau WB di SD mana, aku ke dinas
pendidikan kecamatan untuk mencari informasi mengenai SD yang kira-kira masih
membutuhkan guru. Di kantor dinas, ketemu dengan bapak Setu Erwantoro, ketua
tata usaha di sana. Aku dan pak Setu pun berbincang-bincang. Saat
berbincang-bincang, muncullah pertanyaan dari pak setu “Lha sampeyan putrane
sinten?” (kamu anaknya siapa?) jawabku “putranipun pak Parmin, pak” (anaknya
pak Parmin, pak). Banyak-banyak cerita, ternyata pak Setu ini temannya bapakku,
pak Parmin.
Eh, belum dapat informasi, aku disuruh pulang sama pak Setu.
Pak Setu malah meminta bapakku untuk datang ke kantor dinas. Bapakku kan sudah
pensiun. Mungkin karna lama tidak bertemu jadi kangen, terus pengen ketemu.
Yah, ya sudah deh, aku pulang dengan tangan hampa. Huhuhu...
Dua hari selanjutnya, bapakku ketemu dengan pak Setu.
Pulangnya dapet oleh-oleh. Kata bapakku, mungkin bisa ke SD N 3 Jumantoro, tapi
nunggu pak Setu biar bertemu dengan kepala SD N 3 Jumantoronya dulu.
Berhari-hari nggak dapat kepastian dari pak Setu. Akhirnya, aku putuskan untuk
menemui kepala SD N 3 Jumantoro. Sesampainya di SD, aku ketemu sama bu Sri,
guru di SD 3, istrinya guruku pas SD dulu. Pak kepalanya belum datang, aku
nunggu sekitar 1 jam, barulah pak kepala datang.
Emmm... ternyata di SD 3 sudah tidak ada lowongan. Ya sudah
deh, aku pulang aja. Sampai di rumah, ganti, nonton TV, makan. Waktu itu masih
pagi juga, terus aku pikir-pikir kayaknya bisa ke SD N 2 Jumantoro. Sudah deh,
tanpa pikir lama, ganti baju lagi, terus berangkat ke SD 2. Huh...
jalannya... ekstrim!!! Naik, turun,
terjal, berbatu. Waktu sampai di jalan yang halus, jalannya licin karna jalan
semen terus berlumut ditambah hujan juga. Perjuangan banget buat sampai ke
sana.
Sesampainya di SD 2 Jumantoro, aku ketemu sama pak guru yang
kayaknya nggak asing deh. Kalau nggak salah, namanya pak Suwarno, guruku waktu
SD dulu, tapi agak lupa (maaf, murid durhaka ini, haha). Terus ketemu dengan
kepala juga. Di sana langsung to the point, kata pak kepala, “kalau mau jadi
guru kelas di SD 2 sudah penuh. Kalau mau, ngajar bahasa inggris mbak”. Yah,
bahasa inggrisku aja jeblok. Nanti nggak bikin pinter bocah2, malah pembodohan
masal kalau aku ngajar bahasa inggris. Hahaha...
Cukup dulu deh... dua hari selanjutnya, aku ke SD N 2
Bakalan. Pak kepalanya nggak ada, suruh balik lagi senin. Ya udah deh, pulang.
Pas sampai di rumah, bapakku ngomong ke aku “Mbok nunggu informasi dari pak
Setu dulu”. Ya wis, jadi hari seninnya aku nggak dateng ke SD Bakalan.
Berhari-hari kemudian, bu Sri (guru SDN 3 Jumantoro) datang
ke rumahku. Katanya dia ketemu dengan kepala SDN 2 Bakalan dan di sana masih ada
lowongan untuk menjadi guru dan titip pesan buat aku supaya sowan ke sana. Besoknya
aku cepat2 saja ke sana bawa surat permohonan WB, CV dan berkas lainnya yang
dibutuhkan.

Semoga ke depannya bisa belajar untuk menjadi pendidik yang
bertanggung jawab dan mampu membantu mencerdaskan anak2.

“Di mana ada kemauan, di situ ada jalan”
0 komentar:
Posting Komentar